Monday, February 27, 2012

GERD Lagi



Gastroesophageal reflux disease (GERD), gastro-oesophageal reflux disease (GORD), gastric reflux disease, or acid reflux disease is a chronic symptom of mucosal damage caused by stomach acid coming up from the stomach into the esophagus.[1] A typical symptom is heartburn.



GERD is usually caused by changes in the barrier between the stomach and the esophagus, including abnormal relaxation of the lower esophageal sphincter, which normally holds the top of the stomach closed; impaired expulsion of gastric reflux from the esophagus, or a hiatal hernia. These changes may be permanent or temporary ("transient").

Another kind of acid reflux, which causes respiratory and laryngeal signs and symptoms, is called laryngopharyngeal reflux (LPR) or "extraesophageal reflux disease" (EERD). Unlike GERD, LPR is unlikely to produce heartburn, and is sometimes called silent reflux.

wikipedia


Separuh pasien yang mengalami gejala penyakit gastroesophageal reflux dimalam hari mengalami gangguan tidur dan pasien tersebut juga memiliki kualias hidup lebih rendah, termasuk fungsi fisik dan mental yang rendah pula demikian menurut studi yang dilaporkan disini.
GERD di malam hari juga terkait dengan bentuk yang tidak normal khususnya gangguan tidur, dan pasien yang mengalami reflux pada malam hari cenderung mengalami GERD yang lebih parah, demikian temuan Dr. Fass dan rekan.

“GERD pada malam hari mempengaruhi sebagian besar pasien dan dampak pada tidur serta kualitas hidup yang seharusnya diberikan perhatian lebih, “ kata Dr. Fass. “Kesadaran yang lebih baik atas masalah ini seharusnya dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi secara lebih mendalam pada pasien dan untuk melakukan perawatan yang lebih efektif.”

Penemuan ini berasal dari survey yang dilakukan pada 2.603 orang dewasa yang tinggal di Amerika Serikat. Sampel itu termasuk 701 peserta yang melaporkan adanya riwayat GERD, 668 pasien mengalami gejala penyakit demikian. Dr. Fass dan rekan menentukan bahwa 303 pasien mengalami GERD pada malam hari dan 365 mengalami gejala GERD hanya saat itu saja.

Analisa ketiga data dari survey memfokuskan pada hubungan antara bentuk GERD yang terjadi pada malam hari yang tidak normal dan gangguan tidur. Gejala yang tidak normal termasuk tenggorokan mampet, sinusitis, batuk, tenggorokan kering, mendesah, mencicit (mengi). Diantara pasien yang mengalami riwayat GERD, 74% dilaporkan minimal mengalami satu bentuk tidak normal, kata Dr. Fass dan lebih dari 20% dilaporkan mengalami gejala GERD tidak normal selama dua atau berkali kali dalam seminggu.

Pasien yang mengalami GERD di malam hari disarankan untuk mengindari makan dalam tiga sampai empat jam sebelum tidur, kata Dr. Fass. Mereka juga harus menghindari makanan dan minuman yang dapat menimbulkan atau mengakibatkan timbulnya gejala GERD. Jadwal pemberian dosis untuk terapi proton pump inhibitor dapat disesuaikan untuk melakukan pengontrolan gejala dengan lebih baik, tambahnya.

Sumber : http://jdokter.com/index.php?option=com_content&task=view&id=203&Itemid=2

http://www.youtube.com/watch?v=o8iShP84HP4

http://www.youtube.com/watch?v=q5rRL7z3irc&feature=relmfu

http://www.youtube.com/watch?v=7NHnnT3C5o8&feature=relmfu

No comments:

Post a Comment